Senin, 31 Januari 2011

insyaAllah cinta itu akan selalu bersamamu

katanya...
mencintai itu seperti memegang pasir,
bila di genggam dengan sangat erat akan keluar melalui sela-sela jari,
namun bila dibiarkan dengan tangan terbuka,
justru akan hilang ditiup angin.


dia mengajariku... 
agar tidak keluar disela-sela jari,
atau tertiup angin,
maka gengamlah air yang basah.


siramlah cintamu dengan kasih sayang,
insyaAllah cinta itu akan selalu bersamamu.

Minggu, 30 Januari 2011

aku mencintaimu

semula aku menjadikanmu tempat berbagi,
seseorang yang mau dengan ikhlas mendengarkan segala keluhanku,
memberikan masukan dan pertimbangan,
tanpa pamrih bahkan tanpa ucapan terima kasih sekalipun.

kemudian aku menyadari bahwa aku membutuhkanmu,
mulai menjadikanmu sandaran hidupku,
penentu langkah dan keputusanku,
tempat memanjakan jiwaku yang sangat membuthkan perhatian.

akhirnya harus aku akui
aku mencintaimu

Sabtu, 08 Januari 2011

metamorfosis

yang terjadi bukanlah hal yang biasa bukan pula hal yang mudah.
semuanya aku lalui dengan susah payah 
dengan semangat yang kadang begelora walau lebih sering susut
sampai saat kamu datang
menceritakan seperti apa sesungguhnya ketulusan itu,
aku mendengarkan, mencoba memahaminya,
menerimamu ketika kamu mencoba menerapkannya dalam hidupku,
sampai akhirnya aku mengetahui seperti inilah rasanya.
tidak lebih indah dari yang pernah dia ceritakan dulu,
mungkin karena tanpa edit-an.
kali ini terasa beditu ikhlas 

Rabu, 05 Januari 2011

silence

03.47 am tidak diangkat, mungkin silence, knapa skalian tidak di non aktifkan saja.
setiap kali terjaga aku selalu mencarimu,
mungkin karena aku hanya memilikimu atau mungki aku telah terbiasa dengan kondisi seperti ini.
berulangkali kucoba memahami betapa kamu sangat membutuhkan istirahat malammu setelah seharian bekerja.
sebelum ada kamu, jika kegelisahan, mimpi buruk atau insomnia datang selalu aku nikmati dengan rasa takut dan setelah kamu ada, kamu selalu memiliki waktu untuk aku bahkan disaat-saat yang tidak mungkin tapi sekarang, dimana kamu?
sekali lagi kucoba untuk memahami bahwa ada saat tidur lebih kamu butuhkan dari pada sekedar mendengar ceritaku tenteng mimpi burukku, atau fikiran negatif yang membayangi malamku atau malah alasan tak pasti tentang insomniaku namun egoku meneriakkan  jika buakan dengan kamu lantas kepada siapa semua ini kuceritakan.