Jumat, 18 Februari 2011

hurt

would you tell me I was wrong?


would you help me understand?


are you looking down upon me?


are you proud of who I am?


there's nothing I wouldn't do  to have just one more chance


to look into your eyes

and see you looking back

UNCONTROLLED

Emosiku uncontrolled lagi, setiap kali kamu menyebut namanya, berserita tentang dia apalagi ketika kamu mulai membandingkan aku dengan dia.


Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, yang aku tahu, aku merasa sangat terancam pada kondisi ini, aku tidak lagi merasa tenang bersamamu apalagi ketika tidak bersamamu.

Harus aku akui, dia memiliki pesona yang sangat luar biasa, dia mampu membuat semua orang menyukainya tidak hanya kamu bahkan ibumu pun bisa sangat menyukainya dan pengakuan ini membuat aku panik berlebihan dan  kamulah korban dari kepanikan berlebihanku.

Semuanya menjadi semakin parah ketika kita terbatasi oleh waktu, oleh kesempatan atau mungkin kemauan untuk saling bersama, berbagi, atau hanya sekedar bercerita. aku merasa waktumu sudah habis untuk semua urusanmu dan kamu merasa aku sangat sensitif yang sedikit saja bisa meledak dan menangis.

Entah apa yang salah dari semua ini, perasaan ini, hati ini, tidak bisa memungkiri kekhawatiranku tentengmu dan kamu tidak mampu memberi penawar apapun.

Bukan aku tidak mempercayaimu, aku hanya tidak mempercayai dia.

Selasa, 01 Februari 2011

sunset

"aku sudah sampai,
di bangku sebelah kiri dari pintu gerbang,
aku menyayangimu"

sms di kirim, 

aku menunggu
menatap pantai yang sedang pasang,
menikmati hembusan angin senja yang sepoi-sepoi.
aku menunggumu dengan cinta.